28 August 2010

Bahagia ketika tilawah Al Quran di bulan Ramadhan


Bulan Ramadhan adalah bulan Al Quran. Karena pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia secara sekaligus dan dari langit dunia di turunkan ke bumi secara berangsur-angsur dan diterima oleh nabi Muhammad saw. Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (Al-Baqarah: 185)
Al-Quran merupakan sumber kemuliaan dan kekuatan bagi umat Islam. Melalui Al-Qur’nlah manusia mendapatkan kemuliaannya dan menemukan kebahagiaannya; baik di dunia maupun di akhirat. Adapun bentuk kemuliaan yang terpancar dari Al-Qur’an sangatlah jelas dan ; karena ia sebagai kitab yang disucikan dan kitab yang dimuliakan, seperti yang disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ
“Dan demi Al-Qur’an yang Mulia”. (Qaf:1)
Allah juga berfirman:
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka Apakah kamu tiada memahaminya?” (Al-Anbiya:10)
Adapun salsilah kemuliaan yang terpancar dari Al-Qur’an itu sendiri dapat kita temukan melalui beberapa hal berikut;

1. Zat yang menurunkan Al-Qur’an adalah Zat Paling Mulia yaitu Allah SWT;
2. Manusia pertama yang menerima Al-Qur’an adalah peribadi paling mulia, bergelar sayyidul anbiya wal atqiya (penghulu para nabi dan orang-orang bertaqwa), bahkan beliau juga sebagai peribadi yang paling mulia dari para nabi dan para rasul serta seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini sehingga wajar beliau dijuluki dengan khairul basyariyah (sebaik-baik manusia) yaitu Nabi Muhammad saw;
3. Tempat diturunkannya Al-Quran adalah tempat yang paling mulia di muka bumi ini, yang diberi julukan sebagai tanah haram (tanah yang disucikan), dan sebagai ummul qura (yaitu Mekah Al-Mukarramah.
4. Bulan yang didalamnya diturunkan Al-Quran adalah bulan yang paling mulia; yaitu bulan Ramadhan yang memiliki julukan sayyidus syuhur (penghulu bulan)
5. Waktu diturunkannya Al-Quran juga merupakan waktu yang paling mulia disisi Allah SWT yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan) seperti yang disebutkan dalam surat Al-Qadar: ayat 1-5; yaitu kemuliaan dan lailatul mubarakah (malam penuh keberkahan) seperti yang difirmankan Allah dalam surat Ad-Dukhan ayat 3, dan menjadi malam yang sangat mulia yang disebut dengan lailatul qadar (malam kemuliaan) dan malam seribu bulan.
Oleh karena itu, setiap hamba Allah (umat Islam) yang ingin mendapatkan kemuliaan di sisi Allah, maka harus banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an; baik dengan membaca, memahami, menyemak, mentadabburkan, menghafal dan mengamalkan kandungan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, serta mengajarkannya kepada orang lain.

BAHAGIA BERSAMA RAMDHAN

Bahagia Bersama Ramadhan

http://www.al-ikhwan.net/wp-content/uploads/2010/07/fursatun-la-tuawwadh.jpg

Setiap manusia pasti ingin bahagia. Sangatlah mustahil jika ada seseorang yang tidak menginginkan hidup bahagia. Jika kita ditanya apa tujuan hidup di dunia ini, pasti jawapannya ingin bahagia. Karena itu sering dalam penutup setiap doa kita membaca:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Al-Baqarah:201)

Hal tersebut adalah wajar, karena fitrah manusia memang diciptakan dengan memiliki perasaan yaitu perasaan bahagia.

Pertanyaannya adalah; Bagaimanakah bentuk kebahagiaan itu?

- Apakah bahagia karena berlimpahnya harta?

- Apakah yang dimaksud bahagia karena badan sihat?

- Apakah yang dimaksud bahagia karena wajah tampan atau cantik?

- Apakah bahagia itu karena punya pangkat dan kekuasaan?

- Apakah bahagia itu karena punya rumah yang luas, tanah yang lapang, kebun yang indah, kenderaan yang mewah? Dll?

Berbagai pertanyaan di atas boleh dijawab dengan berbagai jawapan tentunya…..

Dalam Islam, yang di maksud bahagia adalah ketika seseorang telah memiliki iman, berhati lapang serta redha terhadap apa yang ada di tangannya, sekalipun dari segi kebendaan, menurut sebagian orang hidup di bawah standard dari bahagia, namun bagi yang memiliki sifat seperti hal di atas tetap merasa bahagia.

Di antara wujud dari kebahagiaan itu adalah ibadah dan taat kepada Allah swt; dengan menunaikan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Menurut Al-Qur’an jalan satu-satunya untuk menemukan kedamaian, ketenteraman, ketenangan, kebahagiaan dan kepuasan batin adalah ibadah kepada Allah swt. sebagaimana yang difirmankan Allah swt.:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Ar-Ra’d:28)

Selain kebahagiaan batin, orang yang beriman dan melakukan berbagai amal shalih juga akan merasakan kenikmatan lahiriah. Allah swt. berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (An-Nahl:97)

Oleh itu milikilah kebahagiaan yang hakiki dengan menjadi hamba-hamba yang taat mengabdi hanya kepadaNya.